Banyak spekulasi dan sumber yang dikaburkan terkait akses informasi terhadap perkembangan program pesawat next generation nasional Korea Selatan. Sayangnya hal itu terungkap saat Departemen Luar Negeri AS mengendus keterlibatan “PIHAK KETIGA” yang terlalu dalam daripada “PORSI YANG SEHARUSNYA” dan dengan tegas menolak untuk menyetujui transfer pada empat dari 25 teknologi yang dibutuhkan F-33.
Di tengah kontroversi yang berkembang, kepala DAPA Chang Myoung-jin bertemu dengan Presiden Park Geun-hye dan menjelaskan bagaimana lembaga R&D akan tetap terus menopang proyek ini. Informasi yang ada menunjukkan Dapa akan menebus empat teknologi yang ditolak untuk diberikan oleh AS kepada Korsel. Empat Teknologi penting dari pesawat siluman KFX/IFX yaiut sebuah Aesa radar, electronics optics dan piranti pencari dan pemindai infra merah, targeting pod and radio frequency jammer, yang akan dibangun kembali oleh perusahaan militer lokal dengan bantuan teknis dari Inggris Israel dan Swedia.
Park dilaporkan memerintahkan Chang untuk “mengelola proyek secara menyeluruh sehingga dapat meredam kekhawatiran publik.” Kantor berita domestik menafsirkan bahwa pernyataan ini menunjukkan dukungan baru presiden untuk kelanjutan proyek meskipun terjadi kemunduran baru-baru ini.
Pesawat tempur kerjasama Indonesia dengan Korsel yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) merupakan jenis pesawat tempur generasi 4.5 namun akan lebih canggih dari pesawat F-16 dan akan sejajar dengan pesawat tempur siluman F-22 dan F-35. Pesawat siluman Indonesia akan mengudara
dan masuk ke produksi secara massal pada tahun 2020.
Lalu
Lalu
“Kim menambahkan bahwa KF-X tidak akan memiliki fungsi sepenuhnya sebagai pesawat siluman, tetapi hanya berteknologi
mengurangi jejak radar cross section (RCS)”
mengurangi jejak radar cross section (RCS)”
“Kami sudah menduganya, karena itu kami sudah punya
jalan keluarnya. Hal ini tidak bisa berhenti sampai di sini. Ini adalah
pertaruhan kita untuk memiliki kekuatan udara sendiri”
“1 skuadron, kami masih mempertimbangkan alih teknologi
yang anda inginkan. Tapi, bila anda meminta 2 skuadron seperti cina, ..
maka akan lain ceritanya.
We introduce,
The heavyweight high power KNIRTI SAP-14Support Jammer ECM pod is a Russian analogue to the US ALQ-99E pod carried on the EA-6B Prowler and EA-18G Growler. It was developed for Flanker family aircraft and is carried on a large centreline pylon . To date little has been disclosed about this design, but it has been observed on the
Su-30MK Flanker G/H and Su-34 Fullback. It operates between 1 GHz and 4 GHz
The KNIRTI SAP-518 ECM pod is a new technology replacement
for the established L005 Sorbstiya series wingtip ECM pods. It operates
between 5 GHz and 18 GHz
The UOMZ Sapsan E Electro-Optical Targeting System pod is likely to
be offered as an alternative to the licenced French Thales Damocles
targeting pod adalah 1 dari teknologi yang di butuhkan /IFXbetween 5 GHz and 18 GHz
KnAAPO IRST
Su-35 EO juga adalah salah satu teknologi dari 4 toknologi yang di butuhkan IFX.
Su-35 EO juga adalah salah satu teknologi dari 4 toknologi yang di butuhkan IFX.
Note:
Ada yang masih berkata ” F-35 adalah.. bla..bla.. dan bla..”
Jika msh ada, maka saya akan jawab…
“Kamu punya teknologi barat, kami sadar hal itu. Kamu memberi kami senjata yang kamu kenal dengan baik, kemampuannya, ketajamannya, ketahanannya. Karena itu kami berpikir unuk membuat sebuah pesawat di mana 2 keunggulan antara timur dan barat disatukan, maka saat kamu berpikir kamu berhadapan dengan sebuah teknologi F-16 maka kamu akan terlambat menyadari kamu sudah dijatuhkan oleh sebuah teknologi su-35”.
Ada yang masih berkata ” F-35 adalah.. bla..bla.. dan bla..”
Jika msh ada, maka saya akan jawab…
“Kamu punya teknologi barat, kami sadar hal itu. Kamu memberi kami senjata yang kamu kenal dengan baik, kemampuannya, ketajamannya, ketahanannya. Karena itu kami berpikir unuk membuat sebuah pesawat di mana 2 keunggulan antara timur dan barat disatukan, maka saat kamu berpikir kamu berhadapan dengan sebuah teknologi F-16 maka kamu akan terlambat menyadari kamu sudah dijatuhkan oleh sebuah teknologi su-35”.
Ini jalan kami untuk lepas dari sistem yang kamu tetapkan,
setidaknya kami memberontak dengan sikap yang anggun. Jadi, kamu tak
punya alasan untuk melakukan apa-apa terhadap kedaulatan kami.
Oleh: B Stepanus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar