Selasa, 20 Oktober 2015

TNI Menolak Ajakan Latihan Militer Tiongkok di LCS


 AL China mempunyai 46 kapal frigat kelas Jiangwei/Type 053 (2.400 ton) dan kelas Jiangkai/Type 054 (4.050 ton) plus 4 yang masih fitting out. Untuk Armada Selatan saat ini mengoperasikan 24 frigat. (photo : militaryphotos)

AL China mempunyai 46 kapal frigat kelas Jiangwei/Type 053 (2.400 ton) dan kelas Jiangkai/Type 054 (4.050 ton) plus 4 yang masih fitting out. Untuk Armada Selatan saat ini mengoperasikan 24 frigat. (photo : militaryphotos)
Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menanggapi ajakan Menteri Pertahanan Tiongkok untuk latihan perang gabungan di Laut China Selatan (LCS). Menurut Panglima, TNI hanya akan melakukan kegiatan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
“TNI harus segaris dan mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah,” ujar Jenderal Gatot di gedung parlemen, Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan pemerintah RI secara tegas bertekad mewujudkan keamanan dan stabilitas. Pemerintah juga telah mengimbau semua elemen tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan di Laut China Selatan yang dapat meningkatkan tensi stabilitas.
“Artinya diajak negara manapun (latihan gabungan) di Laut China Selatan, demi meningkatkan stabilitas di sana sebaiknya TNI tidak melaksanakan itu,” ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menegaskan.
Sebelumnya Tiongkok mengajukan tawaran untuk latihan perang bersama di Laut China Selatan, ditengah tensi yang memanas akibat adanya saling klaim sejumlah negara ASEAN di wilayah tersebut.
Ajakan itu disampaikan Menteri Pertahanan Tiongkok dalam pertemuan informal dengan Menteri Pertahanan ASEAN di Beijing. Menurut Menhan Tiongkok Chang Wanquan, latihan perang ini ditujukan untuk penyelamatan maritim dan penanggulangan bencana.
ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar