Jakarta – Rencana Pemerintah Indonesia membeli kapal
selam Kilo Class dari Rusia mendapatkan dukungan DPR. Anggota Komisi I
DPR Sukamta mengatakan mendukung semangat TNI membeli kapal tersebut.
“Ini terlihat dari usulan anggaran tambahan TNI sebesar Rp 35 triliun tempo hari, di mana usulan anggaran tambahan untuk TNI AL adalah sekitar Rp 14,5 triliun, ini nominal terbesar dibanding TNI AD dan TNI AU,” kata Sukamta melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (28/9/2015).
Dia menilai usulan tersebut wajar karena Indonesia adalah negara maritim. Sekitar 70% wilayah Indonesia adalah laut. “Keamanan di laut harus juga diprioritaskan,” tutur Sukamta. Dia menginginkan kekuatan pertahanan laut Indonesia mumpuni agar disegani oleh negara lain.
Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai saat ini kapal
selam Kilo Class buatan Rusia paling canggih. “Ini pasti impian TNI AL
untuk memilikinya. Sama seperti pesawat Sukhoi Su-35 yang jadi mimpinya
TNI AU,” katanya.
Dia mengatakan, memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih bisa menggetarkan negara-negara tetangga.
“Kita bisa disegani di lautan. Terlebih lagi kita sebentar lagi menghadapi MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN). Belum lagi Konflik Tiongkok Selatan juga seperti bom waktu. Pertahanan dan keamanan di laut menjadi mendesak untuk dipenuhi,” katanya.
Sindonews.com
“Ini terlihat dari usulan anggaran tambahan TNI sebesar Rp 35 triliun tempo hari, di mana usulan anggaran tambahan untuk TNI AL adalah sekitar Rp 14,5 triliun, ini nominal terbesar dibanding TNI AD dan TNI AU,” kata Sukamta melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (28/9/2015).
Dia menilai usulan tersebut wajar karena Indonesia adalah negara maritim. Sekitar 70% wilayah Indonesia adalah laut. “Keamanan di laut harus juga diprioritaskan,” tutur Sukamta. Dia menginginkan kekuatan pertahanan laut Indonesia mumpuni agar disegani oleh negara lain.
Dia mengatakan, memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih bisa menggetarkan negara-negara tetangga.
“Kita bisa disegani di lautan. Terlebih lagi kita sebentar lagi menghadapi MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN). Belum lagi Konflik Tiongkok Selatan juga seperti bom waktu. Pertahanan dan keamanan di laut menjadi mendesak untuk dipenuhi,” katanya.
Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar