Kamis, 24 Desember 2015

Militer Indonesia Berduka, 1 Unit Pesawat Tempur T50i TNI AU Jatuh di Jogja

Militer Indonesia kembali berduka, satu unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle dengan tail number TT-5007 mengalami musibah dan jatuh di Jogjakarta pada hari Minggu, 20 Desember 2015 pukul 09.50 WIB. Pesawat tempur latih andalan Indonesia ini jatuh ketika sedang melakukan atraksi pertunjukan udara di Jogjakarta dalam rangka Gebyar Dirgantara. Dua kru pesawat tempur baik pilot dan co-pilot dikabarkan gugur dalam kejadian ini.

Dikabarkan bahwa hari naas ini merupakan hari penutupan Gebyar Dirgantara tersebut, dan pesawat tempur naas ini tampil sebelum penutupan. Sebelum kejadian pesawat tempur T-50i dengan tail number TT-5007 ini sedang melakukan manuver aerobatic bersama satu pesawat tempur T-50i lainnya. Namun pesawat naas ini menukik kebawah terlalu tajam dan akhirnya jatuh menimpa bangunan kompleks militer.

Dari rekaman video amatir yang beredar di Youtube terlihat pilot dan co-pilot tidak sempat menyelamatkan diri dengan kursi pelontar. Dan akhirnya pesawat jatuh dan menimbulkan asap hitam yang membumbung tinggi ke udara. Dari siaran pers pihak militer Indonesia, dikonfirmasi kedua kru, pilot dan co-pilot dikabarkan gugur dalam kejadiaan naas ini.

Sampai saaat ini masih terjadi berita simpang siur terkait nama pilot TNI AU yang gugur dalam musibah ini. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa nama pilot yang menerbangkan pesawat dan gugur dalam kejadian ini adalah Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono. Dalam wawancara dengan Metro TV, Kadispen TNI AU juga menyebutkan nama yang sama. Namun untuk kebenaran informasinya kita tunggu kabar selanjutnya.

Pesawat tempur latih T-50i dengan tail number TT-5007 jatuh di Jogja 20 Desember 2015
Pesawat tempur latih T-50i dengan tail number TT-5007 jatuh di Jogja 20 Desember 2015. Image source: indomiliter.com

Sampai saat ini belum ada kepastian apa yang menjadi penyebab kejadian naas ini. Untuk mencari tau penyebabnya ini, sudah selayaknya kita menunggu konfirmasi dari pihak militer Indonesia dan pihak yang berwenang saja sehingga kita mendapatkan informasi yang benar. Penulis juga mengajak pembaca untuk tidak menduga-duga apa penyebabnya dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya terkait penyebab kejadian ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar