Senin, 27 Oktober 2014

Project 636 Submarine

Description: The Project 636 class diesel-electric submarines, Kilo NATO-codename, are a further development of the proven Project 877EKM submarine featuring a quieter propulsion system as well as an improved weapon system. They are intended to engage surface ships and submarines. Mines, torpedoes, missiles, and rockets can be employed to engage such a targets. They can undertake reconnaissance and special operations forces infiltration missions.
The Project 636 class submarines is equipped with six 533mm torpedo tubes. Low noise emissions of the propulsion system ensure enhanced survivability and improved performance over previous diesel-electric powered Soviet-made submarines such as its predecessor Project 877EKM submarine. The new torpedo tube-launched Klub/Club-S missiles provide enhanced engagement capability against AEGIS-protected surface ships as well as submarines.
The first Project 636 submarine was commissioned in 1997/1998 by the People's Liberation Army (PLA) Navy. China is the sole 636-class submarine operator with two ships ordered and already delivered. While the Russian Navy operates early Project 877 submarines, the improved project 636 will be available for export customers

Project 636   
Initial Operational Capability (IOC): 1998
Total Production: 29
Unitary Cost: USD$350 million
Also Known As: KiloProject 636.3Project 636MVarshavianka andVarshavyanka
Origin: Russia
Corporations: Admiralty Shipyards and Rubin
Parent System: Project 877
Initial Operational Capability (IOC): 1982
Total Production: 82
Family Members: Project 877
Reviews   Average 8.3
There are 1 reviews so farWrite your review   View reviews
  Firepower 8.0
  Maneuverability 9.0
  Performance 9.0
  Range 9.0
  Speed 7.0
  Survivability 8.0




Crew: 52
Number of Weapons: 24
Torpedo Tubes: 6
Dimensions
Beam: 9.90 meter
Lenght: 74 meter
Perfomance
Max Operating Dept: 300 meter
Max Range: 13, 980 kilometer

CEP: Circular Error Probable
Meters (m)   Kilometers (km)   Nautic Miles (nm)   Inch (in)   Yard (yd)   Foot (ft)   Millimeter (mm)
Pound (lb)   Kilogram (kg)   kN (KiloNewton)   Ton (t)
Meters per Second (mps)   Kilometers per Hour (kph)   Knot (kt)   Miles per Hour (mph)
Liter (l)   Galon (gl)
Year (yr)   Minutes (min)   Second (sec)
Shaft-Horse-Power (shp)




























Renstra MEF II Selesai Disusun Bulan Depan


Panglima TNI Jenderal Moeldoko (VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, Rencana Strategis (Renstra) pertahanan dan kesejahteraann prajurit 2015 sudah akan selesai pada bulan depan. Renstra ini merupakan bentuk roadmap untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dalam jangka panjang.
“Nanti dari tahapan-tahapan itu, kita bisa mengetahui pada tahun berapa dan seperti apa peningkatan kesejahteraan prajurit tersebut,” kata Moeldoko kepada wartawan usai mengikuti upacara pelantikan menteri di Istana Negara, Senin (27/10).
Moeldoko pun melanjutkan, Renstra itu akan disusun secepat mungkin. Moeldoko bahkan memastikan renstra awal ini sudah akan selesai pada bulan ini. “Secepatnya. Bulan depan bisa sudah selesai,” lanjut Moeldoko.
Terkait pemenuhan target Kekuataan Pokok Minimum (MEF), Moeldoko mengakui untuk saat ini prioritas utama MEF ada di pemenuhan alat utama sistem senjata (Alutsista). Namun, Moeldoko menyebutkan, secara simultan, Sumber Daya Manusia (SDM) TNI juga akan diselaraskan.
“Jangan sampai nanti alutsista yang canggih datang, tapi manusianya belum siap,” ujar Moeldoko. (republika.co.id).

Minggu, 26 Oktober 2014

7 Varian Panser Anoa dari PT. PINDAD Bandung

Anoa

P
T Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Varian panser generasi terbaru yang diluncurkan adalah tipe meriam 90mm dan amphibi buatan di pabrik Bandung, Jawa Barat. Untuk panser canon memakai persenjataan buatan Belgia sedangkan untuk paser amphibi menggandeng perusahaan asal Italia.

Harga per unit panser tipe meriam rencananya dipatok Rp 25-30 miliar per unit. Sedangkan varian amphibi dijual lebih murah.

Dalam situs resmi PT Pindad dikutip, Jumat (24/10/2014), Panser Anoa termasuk kategori produk PT Pindad jenis kendaraan khusus. PT Pindad (Persero) sejak tahun 1993, telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khusus, termasuk kendaraan anti-peluru untuk memenuhi permintaan pasar militer dan instansi.

Hingga saat ini Panser ANOA 6 X 6 yang telah di produksi mencapai kurang lebih 260 kendaraan dengan berbagai varian yang dibuat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.

Selain dua jenis Panser Anoa terbaru, Pindad sudah memproduksi beberapa jenis panser Anoa dengan berbagai fungsi dan tujuan, berikut jenisnya:
1. Anoa RCWS  Peralatan standart  
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System, Smoke Grenade Dischargers cal. 66 mm; (3 right, 3 left)

 Fitur opsional  
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai), GPS, NVG, Add -on Keramik lapis baja Armament ; RCWS-Cal 7,62 / 12,7 mm (Remote Control Weapon System). Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan 7,62 mm.
2. Anoa Recovery  Peralatan standart  
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System, Smoke Grenade Dischargers cal. 66 mm; (3 right, 3 left)

 Fitur opsional  
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai), GPS, NVG, Add -on Keramik lapis baja Armament ; RCWS-Cal 7,62 / 12,7 mm (Remote Control Weapon System). Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan 7,62 mm.
3. Anoa APCArmoured Personnel Carrier atau lebih dikenal dengan Anoa 6 x 6 APC.

 Peralatan standart  
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System, Smoke Grenade Dischargers cal. 66 mm; (3 right, 3 left)

 Fitur opsional  
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, NVG, Add -on Keramik lapis baja Armament ; RCWS-Cal 7,62 / 12,7 mm ( Remote Control Weapon System). Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan 7,62 mm.
4. Anoa Ambulance  Peralatan Standar  
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

 Perlengkapan Medis  
First Aid Kit, 3 stretcher and 2 seat for 5 medics ; 1 Oxygen Regulator Unit 2x15 lt/200 bar; 2 Regulator Pressure; 1 Flowmeter; 1 Extra Regulator Unit 1x5 lt/200 bar Oxygen; Flowmeter, 3 Oxygen Supply Out Out; 1 Respirator Unit, and 1 Respirator Pump Unit; 1 Equipment Unit for First Aid; 1 Cabinet for 10 Infuse Botle, and 2x10 lt Jerrycan Water; 1 Tensimeter Unit; 1 Defibliator, 1 Presameter Unit; 1 Manual Resuscitator Unit; 1 Portable Resuscitator Unit; 1 Minot Surgery Kit; 1 Stethoscope, 1 Electro Cardiograph Unit; Electrical Suction (Ac/DC) Unit; 1 Halogen Examination Lamp, and 3x Socket 12 volt DC; Easy Cleaned Anti Slip Floor

 Fitur opsional  
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, NVG, Fire Supression System; Add-on Ceramic Armoured.
5. Anoa Logistic  Perlengkapan Standar  
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

Kargo Amunisi yaitu Ammunition Box, Ammunition Rack, Ammunition pay load 1,5 ton

Bahan Bakar, yaitu 2 ton Electrical Winch for Handling; Payload : Capacity of 1,600 litre in 8 pcs Full tank; 35 leife/minute fuel Pump capacity.
6. Anoa Ampibi[ARC]

Pindad berencana meluncurkan panser amphibi untuk pasukan kavaleri dan infanteri pada awal November 2014 di Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Kelebihan panser ini, selain bisa beroperasi di darat juga bisa berjalan di atas air. Produk ini sebagai panser apmhibi pertama buatan dalam negeri, khususnya di pabrik PT Pindad, di Bandung, Jawa Barat.

"Amphibi jelas kemampuan masih speed 1-2 gelombang laut. Artinya baru cocok untuk kavaleri dan infanteri di daerah perbatasan yang ada sungainya," kata Direktur Produk Manufaktur PT Pindad Tri Hardjono kepada detikFinance Jumat (24/10/2014).

Tri menjelaskan panser Anoa versi amphibi dikembangkan melalui kerjasama dengan pihak Italia. Panser varian baru ini mampu membawa 10 personel dan 2 pengemudi.
7. Panser Anoa CanonPanser Anoa dilengkapi oleh senjata canon 90 mm. Teknologi Anoa canon ini mengadopsi teknologi panser Tarantula buatan Korea Selatan (Korsel) sedangkan teknologi persenjataan atau canon menggandeng Belgia.

"Ini kita dengan punya kemampuan teknologi Anoa. kita sudah bisa buat kerjasama dengan pemilik teknologi canon-nya (Belgia). Ini juga kelanjutan program Tarantula kerjasama dengan Korea Selatan," jelasnya.

Anoa versi canon mampu membawa 3 orang personil. Kemampuan manuver atau gerakan Anoa versi terbaru lebih gesit daripada versi lama.

Rencananya Anoa versi canon dan amphibi dipamerkan ke publik pada tanggal 5-9 November 2014 saat pagelaran Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. "Mau diluncurkan Indo Defence," ujarnya.


Kebijakan Pertama Menhan Baru Ryamizard Ryacudu



Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah punya pandangan soal penggunaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Dia menegaskan, industri pertahanan akan mengutamakan produksi dalam negeri.
“Industri dalam negeri harus diutamakan. Semua kita harus mandiri. Harus berdiri sendiri,” jelas Ryamizard di halaman Istana Negara, Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Ryamizard juga menegaskan, saat ini Alutsista yang digunakan pertahanan Indonesia dinilai sudah lumayan. Dia pun akan mengganti yang tidak layak pakai.
“Alutissta sudah bagus kita lihat dulu, saya harus profesional. Yang tidak bagus ya kita lihat bisa diapakan,” tutup dia.
Perjalanan Karir 
Ryamizard merupakan menantu mantan wakil presiden Jenderal (Purnawirawan) Try Sutrisno. Ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat di era pemerintahan Megawati. Ayah Ryamizard, Mayjen TNI Musanif Ryacudu, adalah salah satu perwira tinggi TNI AD yang dikenal dekat dengan Presiden Soekarno.
Karier militer Ryamizard menanjak setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950 itu dikenal sebagai jenderal yang lurus dan tegas.
Nama alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1973 itu mulai dikenal luas saat ia menjadi salah satu komandan Kontingen Garuda XII di Kamboja pada 1990-an. Saat itu ia masih berpangkat kolonel. Dari Kamboja, Ryamizard menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad, lalu Aspos Kasdam VII/Wirabuana, Kepala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000-2002).
Kemampuan Ryamizard merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU pada Juli 2001, menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD. Berikutnya, Ryamizard ditunjuk mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.
“Sosok militer pemikir, demokratis, penjaga NKRI. Pernah jadi kepala staf AD dan saya minta menjaga pertahanan kita,” kata Joko Widodo di Istana Negara, Minggu (26/10).
Pada pembekalan relawan Jokowi-JK di Surabaya, Jawa Timur, Juli lalu, Ryamizard mengatakan mendukung Jokowi sebagai presiden karena percaya pada Megawati, sosok yang menunjuk langsung Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP.
“Kebetulan ayahanda ibu Mega (Soekarno) dekat dengan orangtua saya juga,” kata Ryamizard.
Loyalitas Ryamizard, selain pengalamannya di dunia militer, tentu menjadi alasan yang membuatnya terpilih menjadi Menteri Pertahanan kabinet Jokowi.(detik.com/cnnindonesia.com).